THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 15 Mei 2009

DANGER of SUSHI and SASHIMI !!!

Buat yang belum tau Just Info
Hati-hati yah . . kalo makan sushi ato yang punya hobi "sashimi girl" or "sashimi boy"


Seorang kakek, Shota Fujiwara dari Gifuprefecture yg sering mengeluh sakit kepala membandel adalah penggemar berat makanan khas Jepang SUSHI & SASHIMI.

Kegemarannya ini sudah dimulai sejak dia muda sebagaimana layaknya warga Jepang lainnya. Namun pada usia lanjutnya kini, dia mengalami sakit kepala yg akut & hebat dalam 3 tahun terakhir, yg praktis membuatnya kesulitan utk bekerja & menjalanihidup dgn normal. Dan sakitnya itu telah membuat kulit batok kepalanya terus membesar. Dan makin terlihat seperti jenong pada ikan Lohan.... Dia telah kehilangan kemampuan psikomotoric-nya sejak 3 tahun lalu.

..............

Untuk mengatasi hal itu, dia pergi ke rumah sakit dan menjalani pemeriksaan CT-scan & X-ray utk memastikan penyebabnya. Dokter yg menanganinya menjadi sangat terkejut karena didapati tampilan benda-benda kecil aneh dibawah kulit kepalanya namun masih diluar tempurung otaknya.

Dokter kemudian melakukan anastesi lokal dan memutuskan membedah kecil kulit kepalanya, dan........kemudian ditemukan penyebab utamanya. Disitu ditemukan sarang ulat. Sungguh mengerikan.

Kemudian diputuskan utk melakukan operasi bedah kulit kepala secara total utk memastikan ulat-ulat tersebut bisa dibersihkan dan infeksi dibawah kulit batok kepalanya bisa disembuhkan.

Ulat seperti yg didapati pada kepala Shota Fujiwara, adalah berasal dari parasit yg biasa didapat pada tubuh ikan , seafood mentah baik ikan laut maupun ikan ait tawar. Ulat parasit & telurnya hanya bisa dimatikan dgn melalui proses pemasakan dgn panas tinggi (digoreng, dipanggang matang atau direbus mendidih) atau dgn pembekuan -10 degC s/d -20 degC selama lebih dari 1 minggu.

Karena itu ingat-ingatlah, untuk memastikan konsumsi ikan ? seafood & daging hanya yg sudah melalui proses pemasakan yg benar (digoreng, dipanggang matang & direbus mendidih)


JADI BERHATI-HATILAH MEMAKAN SUSHI & SASHIMI ~ (IKAN MENTAH, GURITA MENTAH , CUMI MENTAH , UDANG MENTAH)

__________________

food oF JapPaNnes

Masakan Jepang

Masakan Jepang adalah makanan yang dimasak dengan cara memasak yang berkembang secara unik di Jepang dan menggunakan bahan makanan yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Dalam bahasa Jepang, makanan Jepang disebut Nihonshoku atau Washoku.

Sushi, Tempura, Shabu-shabu, dan Sukiyaki adalah makanan Jepang yang populer di luar Jepang, termasuk di Indonesia.

Ciri khas

Sarapan di penginapan ala Jepang

Bahan makanan

Pada umumnya, bahan-bahan untuk masakan Jepang berupa: beras, hasil pertanian (sayur-sayuran dan kacang-kacangan), dan makanan laut. Bumbu berupa dashi (kaldu) yang dibuat dari konbu, ikan dan jamur shiitake, ditambah miso dan shōyu. Berbeda dengan masakan negara-negara lain, makanan Jepang sama sekali tidak menggunakan bumbu berupa rempah-rempah dari biji-bijian (merica) atau penyedap yang mengandung biji (seperti cabai) yang harus ditumbuk. Masakan Jepang juga tidak menggunakan bumbu yang berbau tajam seperti bawang putih. Kacang kedelai merupakan bahan utama makanan olahan, dan penyedap yang digunakan biasanya berupa sayur-sayuran beraroma harum yang dipotong-potong halus atau diparut. Masakan Jepang umumnya rendah lemak, tapi mengandung kadar garam yang tinggi.

Bumbu

Masakan Jepang mengenal 5 bumbu utama yang harus dimasukkan secara berturutan sesuai urutan sa-shi-su-se-so yang merupakan singkatan dari:

Sesuai dengan peraturan sa-shi-su-se-so, gula pasir adalah bumbu yang dimasukkan pertama kali, diikuti garam, cuka, kecap asin, dan miso.

Penyajian makanan

Makanan utama di Jepang terdiri dari nasi (kadang-kadang dicampur palawija), sup dan lauk. Masakan Jepang tidak mengenal tahapan (course) dalam penyajian, tidak seperti masakan Eropa atau Tionghoa yang menyajikan makanan secara bertahap dimulai dari hidangan pembuka, sup, hidangan utama, dan diakhiri dengan hidangan penutup. Masakan Jepang dihidangkan semuanya secara sekaligus dan tidak ada perbedaan antara tata cara penyajian makanan di rumah dengan penyajian makanan di restoran. Makanan yang dihidangkan dalam jamuan makan dan Kaiseki merupakan pengecualian karena disajikan secara bertahap.

Masakan Jepang bisa dibedakan dengan mudah dari masakan Eropa atau masakan Tionghoa dalam cara menikmati makanan. Pada makanan Jepang, rasa dicampur sewaktu makanan berada di dalam mulut. Dibandingkan dengan asinan yang dimakan begitu saja, asinan sayur-sayuran yang sangat asin menjadi lebih enak kalau dimakan dengan nasi putih. Bahan makanan juga tidak diolah secara berlebihan dan makanan harus mempunyai rasa asli bahan makanan tersebut. Cara memasak atau penyiapan makanan hanya bertujuan untuk menampilkan rasa asli dari bahan makanan. Makanan sama sekali tidak dimasak dengan bumbu yang berbau tajam dan tidak menggunakan teknik memasak yang bisa merusak penampilan bahan dan kesegaran bahan makanan.

Masakan Jepang menuntut juru masak yang serba bisa dalam berbagai bidang. Juru masak dituntut memiliki keahlian dalam pengolahan bahan makanan, serta berbagai pengetahuan tentang peralatan makan dan pemilihan suasana yang tepat sewaktu menikmati makanan. Masakan Jepang sangat berbeda dengan masakan Perancis yang sangat maju dalam pembagian keahlian di dapur dan pelayanan terhadap tamu di ruang makan.

Peralatan makan yang digunakan masakan Jepang bisa dibuat dari keramik, porselen, atau kayu yang dipernis dengan urushi. Di rumah keluarga Jepang, setiap anggota keluarga mempunyai mangkuk nasi dan sumpit sendiri yang tidak saling dipertukarkan dengan milik anggota keluarga yang lain. Sumpit terdiri dari sumpit kayu, sumpit bambu dan sumpit sekali pakai. Sebelum teknik pembuatan keramik dikenal di Jepang, sebagian besar alat makan dibuat dari kayu yang dipernis. Hiasan gambar-gambar pada peralatan makan dari porselen juga berfungsi sebagai penghias hidangan.

Masakan Jepang memiliki aturan yang sangat longgar menyangkut bentuk alat makan yang dibuat dari keramik. Piring bisa saja berwarna gelap atau berbentuk persegi empat, sehingga terlihat sangat mencolok dibandingkan peralatan makan yang digunakan makanan Eropa atau Amerika. Peralatan makan untuk makanan Jepang terlihat sangat berbeda dengan yang digunakan masakan Tionghoa atau Korea. Masakan Tionghoa menggunakan piring bundar dari porselen dengan hiasan sederhana, sedangkan masakan Korea menggunakan alat makan dari bahan logam atau porselen warna putih tanpa hiasan.



Kategori

Makanan pembuka pada Kaiseki (masakan jamuan makan)

Masakan tradisional

  • Honzenryōri
Masakan yang mulai dikenal di zaman Edo, dan mendapat pengaruh dari masakan kalangan samurai tapi akhirnya menghilang di zaman Meiji.
  • Shōjinryōri
Masakan tanpa daging di kuil agama Buddha.
  • Kaisekiryōri ( masakan Kaiseki)
Masakan yang dihidangkan dalam tahap-tahap penyajian dalam porsi kecil.
  • Kaisekiryōri ( masakan jamuan makan)
Makanan jamuan pesta di rumah makan tradisional Jepang (ryōtei) yang dinikmati sambil minum sake. Penyajian dilakukan secara bertahap seperti masakan Kaiseki.

Makanan sehari-hari

  • Masakan nasi
    • Nasi
    • Nasi berbumbu cuka
    • Bubur dari beras yang disebut Okayu, bubur dari nasi yang disebut Zōsui (Ojiya)
    • Ochazuke
    • Takikomigohan (nasi yang dimasak menjadi satu dengan lauk)
    • Donburi
    • Kakegohan (nasi yang dituangi sesuatu): Mugitoro (gandum yang ditanak dan dituangi parutan umbi yamaimo atau nagaimo).
    • Mochi dan dango
  • Sashimi
    • Tessa (sashimi ikan fugu)
    • Tataki (potongan besar ikan yang digarang dengan api besar, bagian luar matang sedangkan bagian dalam masih mentah)
    • Tsuke (sashimi yang direndam dengan kecap asin)
  • Tsukemono (berbagai macam sayur yang diasin): Takuan, Umeboshi, Shibazuke, Misozuke (fermentasi dengan miso), Kasuzuke (fermentasi dengan ampas sake), Nukazuke (fermentasi dengan kulit ari beras), Wasabizuke (campuran sayuran dengan pasta Wasabi)
  • Mi: Udon, Soba, Sōmen
  • Nerimono: bentuk goreng-gorengan dari daging ikan yang dihaluskan dan ditambah tepung.
  • Aemono: sayur yang direndam saus berbahan cuka atau miso.
  • Ohitasi: sayur rebus yang dibumbui dashi.

Masakan asal luar Jepang